Senin, 02 Februari 2009

Bicaralah, anakku! Jangan merendahkan dirimu

Anak-anak kelas 2 sekolah dasar diminta menggambar kepala manusia. Anak-anakpun sibuk menggambar apa yang diminta selama beberapa saat. Sementara ada seorang anak yang datang kepada grunya dan berkata :" saya punya masalah." Anak itu menjelaskan masalahnya,sang gur mengetahui bahwa anak tersebut menggambar apa yang ada dikepala manusia. Mendadak sang guru emosi didepan anak tersebut menyuruhnya berhenti menggambar sebelum melihat gambar yang dibuat oleh teman-temannya. Kemudian dengan ironis dan sinis guru itu berkata:" lihatlah teman kalian yang erdas ini. Dia tidak bisa menggambar kepala manusia." Lalu sang guru menyuruh mereka mengangkat gambar mereka supaya dilihat oleh anak yang malang itu. Sang guru berkata kepadanya:"hai anak cerdas! Lihatlah gambar teman-temanmu dan perhatikan bagaimana jadinya! Mereka menggambar yang diminta kecuali kamu!" sementara anak yang lain memandangi temannya dengan tatapan sinis dan meneriakinya. Sedang anak yang terhina itu tidak bisa berbuat apa-apa selain duduk karena malu. Ia merasa seolah-olah dirinya telah melakukan dosa besar. Ia dudukdan mengambil pelajaran bahwa ide yang tidak biasa tidak diinginkan kehadirannya. Ia juga mengambil kesimpulan bahwa mengikuti sesuatu yang biasa adalah jalan yang aman. Dan diapun beranggapan bahwa sangat berbahaya bila orang lain mengetahui bahwa anda melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda dengan pandangan mereka.
Meremehkan pendapat anak-anak dan melecehkan imajinasi mereka akan membunuh potensi inovasi (kreatifitasan) dalam diri mereka. Hl ini di tegaskan olaeh Torans setelah melakukan percobaan inovatif pada diri murid-murid sekolah. Ia mengatakan bahwa ada kaidah-kaidah yang harus dipergunakan oleh seorang pendidik untuk berinovasi.
Antara lain sebagai berikut:
1. Menghargai pernyataan anak
2. Menghargai imajinasi yang munul dari mereka
3. Menjukkan bahwa ide-ide mereka berharga